PIKIRAN RAKYAT - Umat Islam dunia baru saja dikejutkan oleh kabar dari salah satu aplikasi ponsel terpopuler, Muslim Pro.
Sebagai aplikasi pengingat salat dan tadarus Quran, Muslim Pro sudah diunduh oleh 98 juta umat Islam di seluruh dunia.
Meski mengklaim diri 'Aplikasi Muslim Terpopuler', pemilik Muslim Pro tega menjual data-data pribadi umat Islam yang menjadi pelanggan mereka ke militer Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Ada Jemaah Umrah yang Positif Covid-19, Kemenag Paparkan Prosedur dari Pemerintah Arab Saudi
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Business Insider, mereka menjual data lokasi untuk mendapatkan uang dari pihak ketiga.
Militer AS sendiri membeli data tersebut melalui pihak ketiga yang memang membeli data dari Muslim Pro.
Praktik itu menimbulkan banyak kemarahan dari pembela kerahasiaan data pribadi dan memunculkan keriuhan netizen Muslim dunia di Twitter.
Baca Juga: Negara-negara Miskin Butuh Waktu Bertahun-tahun Mendapat Vaksin Covid-19
Di Indonesia, Muslim Pro menjadi trending topic dengan lebih dari 32.100 cuitan pada Selasa 17 November 2020 pukul 09.00.
Artikel Pilihan