SOREANG, (PR).- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi memastikan aparat keamanan sama sekali tidak menggunakan peluru karet apalagi peluru tajam dalam pengamanan laga Persib Bandung vs Arema FC, Selasa, 12 November 2019. Ia pun menegaskan bahwa jumlah personel gabungan yang turun, ditambah sampai sekitar 4.000 orang.
Rudy mengatakan, ia pun sudah berpesan kepada semua petugas untuk mengedepankan langkah persuasif dalam pengamanan. "Selama tidak mengganggu ketertiban masyarakat, saya tekankan bahwa semua suporter adalah saudara dan anak-anak kita," ujarnya seusai Apel Gelar Pasukan Pengamanan di Kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa, 12 November 2019.
Menurut Rudy, apapun yang dilakukan oleh suporter selama masih dalam batas wajar, harus disikapi dengan bijak. Sebaliknya kepada para suporter, ia berharap agar tetap menjaga kondusivitas demi keamanan dan kenyamanan bersama.
"Ini adalah pertandingan besar. Bagi pendukung Persib, ini adalah momen untuk menunjukan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa bobotoh itu berbudaya dan ikut mengamankan jalannya pertandingan," kata Rudy.
Bobotoh, kata Rudy, harus mampu ikut menjaga agar tidak ada penyusup yang tidak bertanggung jawab ke dalam kelompok suporter sebenarnya. "Jangan sampai ada penyusup, kalau ada akan kita ambil," ujarnya.
Hingga Selasa siang, Rudy melansir sudah ada beberapa penyusup yang sudah diamankan di Mapolres Bandung. Namun ia tak menyebutkan berapa banyak dan dari pihak mana penyusup tersebut.
Secara teknis, Rudy pun menegaskan bahwa pihaknya memastikan bahwa setiap penonton yang masuk ke dalam stadion tidak akan membawa peralatan yang bisa merusak sarana dan prasarana yang ada. Begitu juga barang-barang yang bisa dijadikan alat untuk melempari pemain ataupun penonton lain.***
Komentar