Pentingnya Kepemimpinan Perempuan di Masyarakat untuk Perjuangkan Kesetaraan Gender

- 7 Maret 2023, 18:17 WIB
Ilustrasi. Kapal Perempuan mendorong kepemimpinan perempuan di masyarakat akar rumput.
Ilustrasi. Kapal Perempuan mendorong kepemimpinan perempuan di masyarakat akar rumput. /Pixabay/Maria Alberto

PIKIRAN RAKYAT - Kepemimpinan perempuan di masyarakat akar rumput dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang berkeadilan sosial, berkeadilan gender, demokratis dan pluralis. Oleh karena itu, perempuan harus memiliki kesadaran kritis, kepercayaan diri, dan keberanian dalam melakukan perubahan.

Perempuan yang kritis juga mampu memetakan dan menyelesaikan masalah-masalah perempuan di sekitarnya. Misalnya ketidakadilan gender, masalah kekerasan dalam rumah tangga, dan kesehatan reproduksi.

Akan tetapi, perempuan juga merupakan kelompok yang potensial ditinggalkan dalam pembangunan. Data Profil Kesehatan 2021 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, angka kematian ibu melahirkan masih tinggi. Data tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu yaitu 305 dari 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2021, jumlah kematian ibu mencapai 7.389.

Selain itu, kekerasan terhadap perempuan telah mengorbankan 1 dari 3 perempuan. Sebanyak 7 dari 10 anak yang putus sekolah tingkat SMP adalah perempuan. Perkawinan anak di Indonesia pun masih tinggi yaitu 9,23 persen pada tahun 2021.

Baca Juga: Sejarah Hari Perempuan Internasional, Perjuangan Perempuan Memperoleh Haknya

Semangat menjadikan perempuan pemimpin di lingkup masyarakat lokal merupakan salah satu hal yang didorong organisasi Lingkaran Pendidikan Alternatif (Kapal) Perempuan, salah satunya melalui Sekolah Perempuan. Sejak diinisiasi pada tahun 2000, sudah ada hampir 5.000 perempuan dari kelompok marginal yang mendapatkan pendidikan alternatif berbasis feminisme dan pluralisme.

Menurut Direktur Kapal Perempuan, Misiyah, pengembangan cara berpikir kritis yang dibarengi dengan aksi nyata di komunitas merupakan prasyaratnya. Pengembangan pendidikan alternatif bertujuan meningkatkan keadilan gender, otonomi, nilai-nilai pluralistik dan kepemimpinan perempuan menjadi sebuah strategi penting.

"Khususnya untuk mendorong pemimpin-pemimpin perempuan dan kelompok-kelompok perempuan agar dapat terlibat aktif dalam proses pembuatan keputusan baik di ranah domestik maupun publik," ujarnya dalam Media Gathering Peringatan 23 Tahun Kapal Perempuan dan Hari Perempuan Internasional 2023, yang diselenggarakan secara hibrida, Selasa, 7 Maret 2023.

Kepemimpinan perempuan, kata dia, diorientasikan untuk memperjuangkan kesetaraaan gender dan perdamaian di seluruh ranah. Hal itu dimulai dari diri sendiri, keluarga, komunitas, dan mendesakkannya dalam kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Millen Cyrus Masih Ingin Menikah dengan Perempuan: Terserah Mau Terima Apa Enggak

Halaman:

Editor: Rio Rizky Pangestu


Tags

Artikel Pilihan


Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

Pikiran Rakyat Media Network

x