KETIKA lalu lintas dalam kondisi macet, banyak pengendara mobil merasa lelah, pegal, bercampur kesal. Bahkan, media luar sekelas mirror.co.uk mengategorikan kemacetan di Indonesia (Jakarta) sebagai sebuah horor tersendiri. Namun, sejatinya ada kiat agar pengendara tidak terlalu merasa lelah saat berkendara, terlebih dalam perjalanan jauh.
Seperti disebut oleh Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), untuk mengatasi lelah di badan, dapat dilakukan dengan memastikan posisi berkendara atau gaya berkendara harus baik dan benar. Karena jika postur tubuh atau posisi berkendara ketika duduk saat berkendara sudah benar, maka sirkulasi udara dalam tubuh tetap lancar sehingga pengendara tidak akan mudah lelah.
”Dalam kondisi itu, pastikan sitting posture atau posisi duduk sudah benar. Karena hal tersebut akan menjaga sirkulasi udara dalam tubuh dengan benar. Hal itu tentu akan memperpanjang masa ketahanan dalam mengemudi,” ujarnya. Jusri juga menyarankan agar sesekali pengendara melakukan stretching atau peregangan otot-otot ketika jalanan sedang macet.
Usahakan lakukan stretching apabila dalam keadaan stop and go di tengah kemacetan. Caranya, berulang kali melonjorkan kaki atau tangan dengan memegang kursi bagian belakang. Hal itu dapat membantu mengurangi sedikit kepenatan. Jangan memaksakan diri jika keletihan berlanjut. Beristirahatlah di rest area. Ingat pula safety atau defensive driving. Teknik mengemudi juga semestinya mengacu pada prinsip keselamatan mengemudi.
Hindari setengah kopling
Dalam mengemudi dengan kondisi macet atau stop and go, beberapa pengemudi (mobil transmisi manual) menggunakan teknik setengah kopling. Namun, sebaiknya hindari cara tersebut karena kopling bisa menjadi cepat panas dan aus. Penting untuk menjaga jarak hingga kendaraan di depan agak jauh baru mulai berjalan perlahan. Penggunaan rem tangan lebih dianjurkan daripada menahan setengah kopling.
Saat berhenti di tengah macet, posisikan transmisi mobil pada kondisi netral. Hal ini untuk menjaga kemungkinan pedal kopling terlepas karena pengemudi lupa kalau transmisi dalam posisi aktif, atau bisa juga karena kelelahan. Jika menggunakan mobil matic, berhenti pada posisi transmisi di D terlalu lama juga akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak.
Jika akan berpindah jalur, memotong, atau berputar arah, selalu gunakan lampu sein untuk memberikan isyarat pada mobil di belakang. Dalam kondisi macet, tidak semua pengendara mau memberikan jalan. Maka, bersabarlah dan jangan memaksakan masuk jalur yang tidak diberi akses. Terburu-buru memotong jalur lain juga tidak akan membuat selisih waktu melalui macet menjadi jauh lebih cepat. Hal itu justru dapat memperburuk kemungkinan risiko mobil bersenggolan dengan kendaraan lain.
Perhatikan indikator suhu mobil dengan baik. Indikator lain seperti oli atau volume bensin juga jangan sampai dilewatkan. Dalam kondisi macet, mobil akan bekerja sedikit lebih keras dibandingkan dengan jalanan yang lancar. Apalagi dalam kondisi macet di siang hari yang terik, mesin akan berisiko mengalami overheat hingga mogok, atau lebih konyol lagi kehabisan bahan bakar di tengah kemacetan.***
Artikel Pilihan