DALAM kondisi hujan, saatnya pengendara lebih berhati-hati mengemudi di permukaan jalan basah.
Hujan yang turun deras memang bukan satu-satunya tantangan saat berkendara pada musim hujan. Biasanya setiap kali hujan terjadi akan diikuti oleh kondisi negatif lainnya seperti berkurangnya visibilitas, jalanan licin, genangan air, serta rintangan lain yang tak terduga, misalnya saja pohon tumbang.
Dalam kondisi ini, pengendara memerlukan penyesuaian cara mengemudi dan kewaspadaan ekstra, juga waspada dalam memeriksa kondisi mobil agar tetap prima.
1. Jarak pengereman
Dijelaskan oleh Jusri Pulubuhu, instruktur dan pendiri JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting) dalam suatu sesi safety driving bahwa dalam kondisi jalan basah, penting pula memperhitungkan jarak pengereman.
”Karena lintasan permukaan kurang traksi karena basah sehingga jarak pengereman jadi panjang. Mobil akan selip dan ini semua harus diantisipasi dengan mengurangi kecepatan seperti jalanan kering dan menjaga jarak pengereman,” kata Jusri Pulubuhu.
2. Jangan mengerem mendadak
Berkendaralah secara halus serta hindari pengereman mendadak karena dapat menggoyahkan cengkeraman kendaraan.
3. Jaga jarak aman dengan kendaraan yang berada di depan
Musim hujan juga menyebabkan rentan terhadap sistem kelistrikan kendaraan. Pengendara harus memperhatikan sistem kelistrikan.
4. Kabel dan ban
Kabel yang terkelupas hendaknya dibungkus ulang atau diganti. Sementara untuk soket-soket yang kendur dapat diperketat. Peranti vital lain pada kendaraan yang dipakai ketika hujan adalah ban.
Dalam hal ini Jusri Pulubuhu mengingatkan untuk memperhatikan ban sebelum berkendara menggunakan mobil atau juga motor. Dijelaskan bahwa tekanan angin pada ban memiliki peran penting.
Artikel Pilihan