PIKIRAN RAKYAT - Kasus tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur telah memasuk 2 bulan.
Tragedi berdarah Kanjuruhan terjadi pascalaga Arema FC dan Persebaya, 1 Oktober 2022.
Sebanyak 132 orang dilaporkan meninggal dunia, 96 orang luka berat, dan 484 orang luka ringan hingga sedang.
Tragedi berawal dari beberapa suporter Arema FC turun ke lapangan dan mencari para pemain serta official.
Namun beberapa saat kemudian, situasi menjadi kacau saat petugas dan para suporter cekcok di lapangan.
Petugas yang berusaha menghalau suporter masuk ke lapangan menembakkan beberapa gas air mata hingga flare.
Baca Juga: Update Proses Hukum Tragedi Kanjuruhan: Nasib Para Tersangka hingga Polisi Penembak Gas Air Mata
Akibatnya, banyak penonton yang panik dan berusaha keluar dari Stadion Kanjuruhan.
Paniknya para penonton menyebabkan beberapa orang terinjak-injak hingga sesak nafas.
Artikel Pilihan