PIKIRAN RAKYAT - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap alasan pemisahan tempat duduk penumpang pria dan wanita di angkot batal.
Menurut Ahmad Riza Patria mayoritas pengguna angkot di Jakarta berasal dari kelompok perempuan.
“Jadi kalau dipisahkan yang tadi laki-laki di kanan, perempuan di kiri maka nanti kasihan yang perempuan ini tempatnya semakin terbatas,” katanya usai sidak angkot di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 13 Juli 2022.
Menurut Ahmad Riza Patria saat ini Pemprov Jakarta telah memisahkan penumpang perempuan dan laki-laki di Transjakarta.
Baca Juga: Jutaan Buku Dikirim ke Daerah 3T, supaya Dapat Tingkatkan Minat Baca
Namun untuk di angkot pihaknya masih mempertimbangkan masukan dari masyarakat terkait kebijakan ini.
Kendati begitu, Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah meningkatkan keamanan penumpang angkutan umum dengan memasang pos sahabat perempuan dan anak (SAPA) di 23 halte.
Selain itu, ada juga call center 112 yang dapat dihubungi oleh para penumpang saat mereka mengalami perlakuan pelecehan seksual oleh penumpang lain di angkot.
Ke depannya, pihaknya juga akan memasang kamera pengintai atau cctv di angkot yang telah diterapkan di mikrotrans.
Baca Juga: Media China Sebut Target Perang Rusia Bukan Menghancurkan Ukraina tapi Ada Tujuan yang Lain
“Prinsipnya mari kita bersama mari kita hadapi bersama kita kendalikan bersama, yang penting harus berani melapor seperti yang diviralkan oleh korban sesuatu yang baik,” tuturnya.
“Mudah-mudahan atas kejadian tersebut kita bisa menurunkan angka pelecehan seksual ini di Jakarta,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya Pemprov Jakarta berencana memisahkan penumpang perempuan dan laki-laki di angkot menyusul dugaan kasus pelecehan seksual.
Namun, kebijakan ini dibatalkan karena mempertimbangkan masukan dari masyarakat.***
Artikel Pilihan