Monyet-monyet Turun Gunung, Sesar Lembang Kena Getahnya

- 2 Desember 2022, 07:42 WIB
Ilustrasi Sesar Lembang di kawasan Bandung Utara.
Ilustrasi Sesar Lembang di kawasan Bandung Utara. /

Masalah relokasi korban menjadi persoalan yang sangat rumit. Belum lagi masalah pendidikan anak-anak. Pembelajaran secara darurat memang segera dilakukan, tetapi hal itu tentu tidak bisa dibiarkan berlama-lama.

Sebuah pertanyaan yang sangat menggoda, dapatkah masalah-masalah seperti itu disosialisasikan sejak jauh-jauh hari? Mestinya bisa dan harus.

Siaga bencana harus dibina dan sungguh-sungguh diterapkan sehingga menjadi kesadaran semua pihak. Bukan hanya bagi masyarakat, pemerintah pun harus menjadi motor penggeraknya.

Terbangunnya permukiman sering tidak terkontrol dengan baik. Masyarakat membangun pemukiman di lahan yang curam misalnya sudah menjadi kebiasaan, dan dibiarkan.

Kita tentu masih ingat ketika sejumlah aktivis lingkungan menolak pembangunan di kawasan Punclut, Kota Bandung. Namun, meskipun alasan yang disampaikan sangat masuk akal, pemerintah tidak mendengarnya.

Sebatas ini masyarakat masih tetap mengharap agar pemerintah mempertimbangkan kemungkinan jangka panjang ke depan. Penolakan pembangunan di atas kawasan yang rawan bencana mestinya tidak lagi sebatas menjadi kepentingan pencinta lingkungan, melainkan merupakan kesadaran umum.

Penanggulangan korban bencana gempa Cianjur masih kita rasakan sebagai rasa perihatin yang mendalam. Sementara kesanggupan untuk mengatasinya sangat terbatas.

Jika sesar Lembang dipantau selama 24 jam, tentu bukan sebatas sekarang ketika kita masih merasakan duka yang mendalam. Pemantauan seperti itu sebaiknya dilakukan secara konsisten.***

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan


Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

Pikiran Rakyat Media Network

x