Jawa Barat Jadi Provinsi Paling Banyak Diminati Investor, Ridwan Kamil Singgung Jumlah Pengangguran

- 3 Februari 2023, 21:45 WIB
Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. /Reuters/Beawiharta

PIKIRAN RAKYAT - Jawa Barat kembali menjadi provinsi yang paling banyak diminati investor. Realisasi investasi ke Jawa Barat sepanjang tahun 2022 mencapai Rp174,6 triliun dari gabungan realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, dengan raihan tinggi pada 2022 lalu menjadikan Jawa Barat memegang predikat provinsi dengan investasi tertinggi dalam lima tahun berturut-turut.

“Tahun 2022 pecah rekor Rp174,6 triliun,” katanya dalam unggahan akun Instagram Ridwan Kamil, Kamis 2 Februari 2023.

Menurut Ridwan Kamil, Jabar bisa menjadi provinsi nomer satu dalam urusan realisasi investasi karena ditopang iklim paling kondusif dan sistem paling responsif dan juga proaktif. “Tiap tahun diselenggarakan West Java Investment Summit yang selalu sukses meyakinkan investasi global,” ujarnya.

Baca Juga: Daftar Pelanggaran Razia Kendaraan Bermotor 7-20 Februari 2023, akan Digelar Korlantas Polri

Realisasi investasi ini juga mampu menopang pertumbuhan ekonomi provinsi, di mana setiap realisasi investasi Rp1 Triliun rata-rata membawa lapangan pekerjaan hampir 1.000 lowongan pekerjaan. “Itulah kenapa tingkat pengangguran di Jawa Barat terus menurun,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan, realisasi investasi sebesar Rp174,6 triliun menjadi bukti Jawa Barat bisa menerobos situasi sulit pasca pandemi dan target realisasi tinggi dari Pemerintah Pusat.

Pada tahun 2022, Provinsi Jawa Barat memiliki dua target investasi yakni target dari BKPM Rp169,27 triliun, dan target berdasarkan Perubahan Renstra DPMPTSP Jawa barat tahun 2018-2023 Rp105 triliun.

“Alhamdulilah, kita melampaui target BKPM sebesar 103,14 persen, kalau Renstra kita melampaui target sangat tinggi 166,26 persen. Ini menjadi indikator optimisme kita di 2023, tahun lalu targetnya tinggi dan situasi masih pandemi tapi bisa keluar dari tekanan itu,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Irwan Suherman


Tags

Artikel Pilihan


Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

Pikiran Rakyat Media Network

x