PIKIRAN RAKYAT – Ribuan orang yang terdiri dari orangtua dan siswa berunjuk rasa di depan gedung Pemerintah Tennessee, Amerika Serikat (AS) untuk menuntut adanya undang-undang (UU) pengendalian dan kepemilikan senjata.
Tuntutan ini disampaikan setelah aksi penembakan di sekolah di Nashville terjadi pada Senin, 27 Maret 2023. Dalam insiden tersebut, tiga siswa dan tiga orang dewasa dilaporkan tewas.
“Saya merasa harus berada di sini untuk menuntut pemerintah dan menjadi suara bagi anak-anak di AS, untuk mengutamakan keselamatan mereka saat sedang di sekolah,” kata salah satu peserta unjuk rasa, S’Kaila Colbert.
Colbert mengaku kesulitan untuk menjelaskan peristiwa ini kepada anak-anak yang masih berumur 6 tahun untuk mempersiapkan diri saat terjadinya kekerasan di sekolah.
Baca Juga: Tanker Denmark yang Dibajak Berhasil Ditemukan, Sejumlah Awak Kapal Masih Disandera Perompak
“Saya tidak mampu berkata-kata mengenai peristiwa ini. Bagaimana kalian semua menjelaskan hal ini kepada anak-anak yang berumur 6 tahun? Bagaimana mempersiapkan seseorang yang tidak mengalami kekerasan untuk bersiap menyelamatkan diri di tempat yang mereka sukai dan datangi setiap hari (sekolah),” katanya.
Di sisi lain, siswa berusia 11 tahun bernama John Hollis Chester menyebut bahwa UU senjata saat ini sangat menakutkan baginya.
“UU senjata saat ini sangat buruk bagi keselamatan saya dan teman-teman,” katanya sebagaimana dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Janet Maykus, pendeta di Gereja Nashville, yang mengikuti aksi protes tersebut, mengaku kesal dan muak saat mengetahui para pemimpin AS tidak mau berbicara soal penembakan di sekolah dalam agenda sidang legislatif.
Artikel Pilihan