PIKIRAN RAKYAT – Kepolisian Israel menyegel rumah pelaku penyerangan yang terjadi di Yerusalem Timur pada Jumat, 27 Januari 2023. Diketahui bahwa pria tersebut bernama Khayri Alqam (21) dari Palestina.
Kabarnya pihak berwenang Israel akan menghancurkan bangunan tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencabut sejumlah hak dari kerabat warga Palestina yang melakukan serangan terhadap penduduk Israel tersebut.
Israel mengklaim bahwa pembongkaran rumah keluarga pelaku akan menimbulkan efek jera, tetapi para kritikus mengecam tindakan ini sebagai hukuman kolektif karena membuat keluarganya kehilangan tempat tinggal.
Salah satu anggota organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) HaMoked, Dani Shenhar mengatakan bahwa penyegelan rumah pelaku menunjukkan bahwa adanya keinginan pemerintah untuk membalas dendam kepada pihak keluarga.
Baca Juga: Netanyahu Mulai Persenjatai Warga Israel, Beri Lampu Hijau untuk Menembak Masyarakat Palestina
Menurutnya, langkah yang diambil oleh pemerintah tersebut diambil tanpa menghiraukan supremasi hukum. Hal itulah yang membuat HaMoked akan melakukan aksi protes dengan menyambangi Kejaksaan Agung Israel.
Selain itu, pihak berwenang Israel juga berencana untuk menutup rumah keluarga seorang anak berusia 13 tahun yang nekat melepaskan tembakan di Yerusalem Timur pada Sabtu, 28 Januari 2023 dan melukai seorang pria dan putranya.
Adapun langkah lain yang diambil oleh pemerintah Israel termasuk mencabut hak jaminan sosial keluarga pelaku dan memperkuat kubu pertahanan dengan mengirimkan pasukan tambahan ke Tepi Barat.
Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan pencabutan kartu identitas Israel milik kerabat para penyerang. Dia juga berencana untuk memudahkan warga Israel untuk membawa senjata dengan alasan untuk mengurangi aksi kekerasan.
Artikel Pilihan