PIKIRAN RAKYAT – Gembong narkoba yang paling terkenal di Asia Tse Chi Lop telah dibekuk pihak berwajib di Amsterdam, Belanda.
Warga negara Kanada kelahiran China ini telah diburu penyelidik Australia selama dua tahun.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail, pria yang dijuluki El Chapo dari Timur ini diseret dari pesawat di Belanda pada Jumat, 22 Januari 2021, setelah Polisi Federal Australia mengeluarkan permintaan penangkapannya melalui badan penegakan hukum internasional Interpol.
Baca Juga: Terjadi 57 Kali Gempa Tremor, Aktivitas Vulkanik Gunung Raung Jawa Timur Mengalami Peningkatan
Tse dituduh sebagai salah satu penjual sabu terbesar di dunia yang sindikatnya dikenal sebagai The Company atau Sam Gor. Gembong itu diduga bertanggung jawab atas 70 persen dari semua narkotika yang memasuki Australia.
Pascapenangkapannya di Belanda, ia sekarang menghadapi kemungkinan ekstradisi ke Australia, untuk menghadapi persidangan atas tuduhan perdagangan narkoba.
Tse diduga mengawasi aliansi lima Triad China yang mendistribusikan segala sesuatu mulai dari heroin dan MDMA hingga ketamin melalui laboratorium super Segitiga Emas di Asia.
Baca Juga: Didier Deschamps Tak Keberatan jika Zinedine Zidane Gantikan Dia sebagai Pelatih Timnas Prancis
Dari perkiraan kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) Tse diduga meraup keuntungan hingga 23 miliar dolar AS atau setara dengan Rp323,8 triliun (kurs Rp14.078) dalam setahun.
Komentar