PIKIRAN RAKYAT - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi mengatakan kelanjutan sidang pemakzulan terhadap mantan Presiden Donald Trump tidak akan merugikan seruan Joe Biden untuk persatuan.
"Faktanya adalah, presiden Amerika Serikat (Trump) melakukan tindakan penghasutan," kata Pelosi kepada wartawan di Capitol Hill pada Kamis, 21 Januari 2021 waktu AS, seperti dikutip dari Aljazeera.
Hal ini diungkapkan Nancy Pelosi sehari setelah Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS ke-46 untuk menggantikan Trump.
Baca Juga: Konflik Warisan Teddy Vs Anak-anak Sule Masih Panas, Rizky Febian Curhat ke Maia Estianty
“Saya tidak berpikir itu sangat menyatukan untuk mengatakan, 'Oh, mari kita lupakan saja dan lanjutkan'. Itu bukan cara Anda bersatu," kata Pelosi.
Ia menambahkan dirinya tidak bersedia memberi Trump kebebasan dari penjara hanya karena telah meninggalkan jabatan Presiden.
Sebelumnya pada 6 Januari 2021, pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol di saat pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS.
Baca Juga: Pernah Merasa Malu Punya Ayah Seorang Pelawak, Rizky Febian: Ditertawakan Banyak Orang
Banyak legislator AS marah atas peran Trump dalam insiden itu dan anggota DPR memilih untuk memakzulkan presiden AS ke-45 itu karena dianggap menghasut pemberontakan.
“Dia mengumpulkan pasukan. Dia mendorong mereka untuk terus berperang. Dia mengirim mereka dalam perjalanan ke Capitol. Dia menyerukan pelanggaran hukum. Dia menunjukkan jalan ke Capitol. Dan pelanggaran hukum terjadi,” kata Pelosi.
Artikel Rekomendasi