PIKIRAN RAKYAT - Mereka yang hidup dan yang telah berpulang seolah berebut tempat di TPU Muslimin Maleer Bandung. Barisan nisan makam berjejalan di antara bangunan permanen dan semipermanen.
Letaknya yang berada di tengah kota membuatnya terus terdesak pembangunan khas urban yang cenderung tak kenal ampun. Tak jauh dari TPU Muslimin Maleer, berdiri Trans Studio Mall, pusat perbelanjaan yang menggusur perkampungan bernama Tumaritis pada 1995.
TPU Muslimin Maleer dibelah Sungai Cikapundung Kolot di area yang dinamai Jambatan Opat. Jalur rel mati yang menghubungkan Stasiun Kiaracondong dan bandung selatan juga membentang di barat pemakaman.
Sedikitnya ada 2.800 nisan di TPU Muslimin Maleer. Saban Lebaran, banyak warga yang mayoritas adalah korban penggusuran mal berkumpul dan berislaturahmi di sana, di antara nisan yang semakin hari semakin berantakan. Bahkan ada nisan yang dimanfaatkan sebagai meja untuk berjualan bakso***