PIKIRAN RAKYAT - Berbagai studi dilakukan guna memerangi virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.
Dari obat, vaksin, berjemur, hingga studi pada pengaruh suhu dan iklim terhadap virus corona yang mematikan itu.
Baca Juga: Kisah Pemakaman Korban Termuda COVID-19 di Inggris, Ibu Kandung Tak Bisa Hadir
Pada kenyataannya, berjemur dan pengaruh iklim serta suhu memang berpengaruh pada imunitas tubuh agar stamina terjaga dan terhindar virus.
Sejumlah informasi mengatakan bahwa faktor iklim menjadi keuntungan tersendiri bagi negara-negara yang memiliki temperatur dan kelembaban tinggi seperti Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19, dibarengi dengan jaga jarak sosial.
Baca Juga: Robert Alberts Puji Motivasi Pemain Persib Selama Latihan Sendiri
Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Umum dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Yodi Mahendradhata menyebut bahwa memang ada studi-studi yang mengindikasikan bahwa suhu tinggi dan kelembaban tinggi mungkin dapat mengurangi penularan virus corona, namun faktor-faktor lain tetap lebih berperan dalam penularan.
“Namun saya ingin menekankan bahwa salah satu faktor utamanya tetaplah kedisplinan masyarakat untuk melakukan social atau physical distancing,” ujar Dr. Yodi melalui keterangannya, Sabtu 4 April 2020.
Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Penangkapan Profesor Harvard Pembuat Virus Corona, Simak Faktanya
Komentar