Tantowi Yahya: Musik Tak Pernah Mati, Harus Tetap Diperingati setiap 9 Maret

PIKIRAN RAKYAT - Hari Musik Nasional di Indonesia diperingati setiap 9 Maret yang ditetapkan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Meski sudah lewat, momen itu tetap diperingati melalui konser yang digelar di Kemang Village Jakarta pada 18 Maret 2023 yang dihadiri ratusan musisi.

Mantan Dubes Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan musik harus tetap ada di samping sebagai media hiburan, juga sebagai alat perjuangan, alat penyemangat, dan motivator yang bisa dipergunakan di setiap kesempatan.

"Jadi musik itu sebagai hiburan yang bisa menghibur rakyat banyak, bukan hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia, karena musik adalah penyemangat bangsa, mengapa saya katakan demikian? Karena tidak ada manusia di dunia ini yang tidak menerima musik sekadar apapun itu musik," ujarnya.

Baca Juga: Musik Dangdut Didaftarkan ke UNESCO, Rhoma Irama Jadi Tokoh Kunci

Menurutnya, musik memiliki banyak genre dan banyak yang menyukainya. Mereka bisa menikmati musik dimana pun berada, hal itu harus dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.

"Orang-orang tertentu tidak bisa dibuka hatinya, tidak bisa disentuh, tapi karena umat manusia pasti suka musik, mari kita pergunakan musik untuk melakukan penyadaran," ujar mantan Dubes Indonesia untuk Selandia Baru.

Menurut Tantowi, hanya musik yang bisa disebut sebagai tuan rumah di Indonesia dan musik adalah segalanya.

"Yang membuat saya bangga dari semua cabang-cabang seni yang masuk wilayah industri, hanya musik yang bisa disebut sebagai tuan rumah di negeri sendiri dari zaman dulu, sehebat apapun invasi musik dari negeri tetangga, dari negeri barat, tetap tidak bisa mengusik keberadaan musik Indonesia. Musik Indonesia itu terlalu kokoh bertahan di negerinya sendiri," katanya.