PIKIRAN RAKYAT - Tindak pidana yang berkaitan dengan aktivitas perbankan semakin meningkat. Mulai dari tindak pidana korupsi, pencucian uang, trafficking, dan lain sebagainya. Kasus yang berhubungan dengan aliran dana itu pasti berkaitan dengan perbankan.
Karena itulah, kredibilitas bank harus mendukung untuk penanganan tindak pidana itu. Kelalaian dan kekeliruan harus direspons dengan evaluasi sistem di internal perbankan.
Seperti kasus salah blokir rekening BCA atas nama Ilham Wahyudi. Pedagang burung di Pamekasan, Madura, itu sempat diblokir rekeningnya karena kesamaan nama dengan orang diperiksa oleh KPK atas kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jawa Timur.
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, mengatakan melalui informasi tertulis yang dikirimkannya melalui pesan singkat, memang terdapat kekeliruan dalam pemblokiran rekening. Itu terjadi karena adanya kesamaan nama dan tanggal lahir antara nasabah yang ada dalam pemberitaan dengan Ilham Wahyudi yang dimaksud dalam surat permintaan pemblokiran dari KPK.
Baca Juga: Perkembangan Teknologi Perbankan, Memudahkan Konsumen hingga Peluang Kejahatan
Saat ini, kata dia, pemblokiran rekening atas nama Ilham Wahyudi telah dibuka. Di samping itu, perwakilan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga telah menemui nasabah secara kekeluargaan dan memberikan penjelasan terkait kekeliruan pemblokiran rekening nasabah. "Nasabah telah menerima penjelasan dan permohonan maaf dari BCA," ujar Hera.
Tahapan verifikasi ditingkatkan
Nella Sumika Putri, Ketua Pusat Studi Kebijakan Kriminal Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran mengatakan, saat ini, bank memang sudah berperan menjadi penyaring bagi praktik kejahatan yang menggunakan jasa bank untuk menyimpan aliran dana. Karena bank dimanfaatkan sebagai media oleh pelaku kejahatan, maka bank memiliki peranan penting untuk juga mengungkapnya.
"Semakin maraknya korupsi, money laundering, trafficking, membuat bank jadi kesatuan yang tidak terpisahkan dari proses penegakan hukum. Bank selalu dipilih sebagai media oleh pelaku kejahatan, paling gampang simpan uang atau cuci uang di bank," tuturnya.
Artikel Pilihan