"Pertanyaan kita, apakah kita ini tidak mudah didikte oleh China? Karena China tahu, lah, ya, BUMN-BUMN kita seperti apa," ujar Faisal Basri.
Sebelumya, keputusan pemerintah membolehkan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung didanai APBN dikritik oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.
Baca Juga: Syarat Lengkap Terbaru Naik Pesawat November 2021, Rute Luar Jawa-Bali
Rachmat mengatakan, seharunya APBN tidak digunakan untuk pembiayaan kereta cepat karena sejak awal pun kesepakatannya adalah business to business.
Rachmat juga menilai pembengkakan biaya proyek yang terjadi berkebalikan dengan jani semula.
"Kita tidak tahu apakah akan ada kenaikan lagi atau tidak. Yang pasti, hingga kini sudah bengkak 2 kali. Kondisi ini sudah berkebalikan dari tiga janji semula serta sudah lebih mahal dari proposal Jepang. Padahal dari segi kualitas lebih bagus Jepang," ucap Rachmat dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 30 Oktober 2021.***
Artikel Pilihan