2. Hoaks Sunscreen Sebabkan Kanker
Beredar sebuah informasi di Instagram yang mengklaim bahwa sinar matahari tidak dapat menyebabkan kanker kulit, tetapi tabir surya atau sunscreen dan makanan yang kita makan seperti biji-bijian dan vegetable oils lah yang menyebabkan kanker kulit itu sendiri.
"Stop eating seed & vegetable oils, and stop wearing highly toxic sunscreen. The sun doesn’t give you skin cancer, the foods you consume & what you put on your skin does.”
Terjemahan:
Berhenti makan biji & minyak sayur, dan berhenti memakai tabir surya yang sangat beracun. Matahari tidak memberi Anda kanker kulit, tetapi makanan yang Anda konsumsi & apa yang Anda kenakan pada kulit Anda"
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya banyak sekali bukti yang bertentangan dengan klaim tersebut. Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa radiasi ultraviolet (UV) dari matahari memang memiliki efek karsinogenik langsung pada sel-sel di kulit dan merupakan penyebab utama dari kanker kulit.
Dilansir dari Reuters, tidak ada bukti sampai saat ini bahwa diet yang tidak sehat atau mengonsumsi makanan dapat menjadi penyebab langsung dari kanker kulit, kebanyakan bukti bahwa radiasi UV yang menyebabkan kanker kulit.
3. Hoaks Vaksin Covid-19 Sebabkan Peningkatan Kasus Kanker
Beredar sebuah cuitan dengan klaim terjadinya peningkatan kasus tumor/kanker/sarkoma pasca vaksinasi Covid-19. Setelah ditelusuri mengenai vaksin Covid-19 menyebabkan kanker, Turn Back Hoax pada 27 November 2021 telah mengunggah klarifikasi dari klaim tersebut dengan judul "[SALAH] Vaksinasi Covid-19 Menyebabkan Seseorang Terkena Kanker".
"Akhir2 ini terjadi peningkatan kasus tumor/kanker/sarkoma pada titik penyuntikan pasca vaksinasi Covid 19. Utamanya disebabkan oleh material karsinogen yg terkandung dalam vaksin." bunyi narasi tersebut.
Dalam kesimpulannya artikel tersebut menyebutkan bahwa faktanya data uji klinis menunjukkan tidak ada hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dengan kanker. Vaksin yang sudah didistribusikan dan disuntikan kepada masyarakat sudah melewati uji keamanan dan keefektifan untuk mencegah gejala parah akibat Covid-19.
Donald Alcendor, assistant professor of cancer biology at Meharry Medical College mengatakan bahwa klaim tersebut tidak mendasar, data uji klinis menunjukkan tidak ada hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dengan kanker.
Terkait peningkatan kanker diakibatkan vaksin Covid-19, dikutip dari kumparan.com , Direktur Institut Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania Perelman Amerika Serikat, John Wherry, mengatakan klaim tersebut tidak benar.
"Ada lusinan penelitian pada titik ini yang menunjukkan bahwa vaksin ini menginduksi sel T spesifik virus yang kuat dan bahwa sisa kompartemen sel T pada dasarnya dibiarkan normal, pada dasarnya tidak tersentuh," katanya.
Artikel Pilihan