PIKIRAN RAKYAT - Potensi bencana akibat pergerakan Sesar Lembang yang saat ini sudah mulai aktif disikapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi dengan meningkatkan kewaspadaan.
Pemahaman masyarakat perlu ditingkatkan lewat kegiatan mitigasi bencana sehingga mengurangi risiko bencana.
”Menurut ahli, Sesar Lembang sudah masuk siklus untuk pergerakan karena ada masa zonasi di bawah tanah. Kami belum bisa mendeteksi kapan akan terjadi tapi tetap berupaya meningkatkan kewaspadaan,” kata Analis Mitigasi Bencana Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Cimahi, Rohmat, Selasa, 15 Oktober 2019.
Berdasarkan hasil kajian dan pemetaan yang dilakukan BPBD Cimahi, semua wilayah Kota Cimahi termasuk zona merah bencana Sesar Lembang.
Pada Rencana Kontijensi Gempa Bumi Kota Cimahi, wilayah utara yang meliputi Citeureup, Cipageran, dan Cihanjuang hanya berjarak 3 kilometer dengan garis Sesar Lembang.
Jarak Sesar Lembang ke Gedung Pemerintahan Kota Cimahi yang merupakan objek vital hanya berkisar 5,8 kilometer hingga 6 kilometer.
”Dari pusat Sesar Lembang sampai ke ujung Cimahi seperti Melong hanya 12 kilometer. Menurut kajian semua Wilayah Kota Cimahi berisiko tinggi terdampak Sesar Lembang,” katanya.
Artikel Pilihan