Para Pendekar Silat Dunia Berkumpul di Bandung demi Pengakuan PBB

- 21 Oktober 2017, 05:39 WIB

BANDUNG, (PR).- Pelestarian budaya bisa diupayakan dengan cara apa saja. Masyarakat Pencak Silat Indonesia (Maspi) melakukannya dengan menggelar Temu Pendekar Internasional yang mengundang 36 perguruan pencak silat se-Indonesia dan mancanegara.

Turut hadir peserta dari mancanegara yakni dari Belanda, Singapura, Thailand, Belgia, Prancis, India, Nepal, Jepang, Timor Leste, dan Ukraina. Acara yang digelar kedua kalinya itu dibuka langsung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu 21 Oktober 2017.

Ridwan Kamil mengatakan, wujud pelestarian yang dilakukan Maspi merupakan upaya untuk menjaga identitas bangsa. Pencak silat, salah satunya, merupakan warisan budaya yang harus terus dihidupkan.

"Saya sangat mendukung kegiatan ini karena melestarikan budaya bangsa adalah kewajiban kita sebagai bangsa yang harus punya identitas. Selemah-lemahnya bangsa adalah bangsa yang tidak punya identitas," ujar Ridwan.

Dari dulu, seni bela diri itu telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-sehari. Ridwan Kamil  menyatakan, dalam filosofi hidup warga Jawa Barat, pencak silat dan salat adalah kunci kekuatan hidup.

"Maka dari itu, silat dan salat itu harus bersatu padu menjadi sebuah kekuatan orang-orang Sunda, orang-orang Jawa Barat, orang-orang Indonesia," katanya.

Itulah kenapa dia sangat mendukung upaya para tokoh pencak silat dan Pemerintah Indonesia yang mengajukan kepada UNESCO agar seni bela diri itu dijadikan sebagai warisan budaya dunia tak benda.

Awal tahun lalu, Ridwan kamil bersama tim Maspi berangkat ke Prancis untuk melakukan presentasi di hadapan para juri UNESCO. Ridwan kamil diutus pemerintah pusat untuk melobi dan meyakinkan para juri bahwa pencak silat layak menjadi warisan dunia.

Halaman:

Editor: Administrator


Tags

Artikel Pilihan


Terkini

Terpopuler

Pikiran Rakyat Media Network

x